Powered By Blogger

Selasa, 01 November 2016

Perang Teluk



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perang Teluk 2 adalah suatu konflik yang terjadi ketika Irak menyerbu Kuwait untuk menguasai daerah-daerah disekitarnya dan ingin merebut kekayaan minyak yang dimiliki Kuwait dibawah pimpinan Saddam Husein. Hal ini sangat mempermudah gerak Irak karena kekuatan militer Kuwait yang kecil dan sangat minim. Selain itu, Amerika Serikat menuduh Irak telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya. PBB diturunkan di Irak untuk membuktikan tuduhan tersebut. Mereka bergabung dalam United Nations Monitoring Verification Commision (UNMOVIC). Setelah diadakan penyelidikan ternyata tidak ditemukan bukti bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal. Atas perintah Presiden W. Bush, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak pada tanggal  21  Maret 2003 dengan maksud tujuan yang lain.
Itulah sekilas dari gambaran latar belakang masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, mengenai faktor penyebab, jalannya Perang Teluk 2, akibat dari perang, dan dampak dari adanya perang tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk 2  ?
2.      Bagaimana Jalannya Perang Teluk 2 ?
3.      Apa saja akibat dari perang Teluk 2 ?
4.      Apa dampak dari adanya Perang Teluk 2 ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk 2 
2.      Untuk mengetahui jalannya Perang Teluk 2
3.      Untuk mengetahui akibat dari perang Teluk 2
4.      Untuk mengetahui dampak dari adanya Perang Teluk 2






BAB II
PEMBAHASAN

Setelah konflik di timur tengah kembali mereda setelah konflik antara irak dan iran yang akhirnya diselesaikan dengan disetujuinya perundingan perjanjian kembali. Konflik kembali terjadi di timur tengah, konflik ini menyangkut dua negara penghasil minyak yaitu irak dan kuwait.  Meskipun kekuatan militer Kuwait mendapat bantuan dari Amerika Serikat, namun bagi Irak itu masih tetap mudah untuk menguasai Kuwait yang pada saat itu hanya memiliki 20.000 tentara, dan sebagian besar dari tentara itu pun tidak terlatih. Oleh karena itu, dalam waktu singkat Irak berhasil menduduki wilayah Kuwait tanpa ada perlawanan berarti dari pihak Kuwait. Bahkan raja dari kuwait saat itu, Ahmad El Sabah melarikan diri ke Arab saudi untuk meminta perlindungan.
A.    Faktor Penyebab Perang Teluk 2
1.      Terjadinya pelanggaran kuota minyak yang dilakukan oleh Kuwait, Arab dan Uni Emirat Arab sehingga produksi minyak melimpah, akibat harga minyak anjlok. Irak waktu itu mengandalkan pendapatan negara dari sektor  minyak sangat terpukul dengan peristiwa ini. Irak yang waktu itu sedang membangun negaranya yang rusak akibat perang melawan Iran.
2.      Ambisi Saddam Husein untuk tampil sebagai orang nomor satu dan dihormati didunia Arab.
3.      Kuwait dituduh mencuri minyak Irak di Padang Rumelia yang terletak diperbatasan kedua negara ( dipersengketakan )
4.      Sebab khusus yaitu adanya serangan Irak terhadap Kuwait tanggal 22 Agustus 1990 yang berhasil menduduki Kuwait.
Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah perang delapan tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
B.     Jalannya Perang Teluk 2
Sekitar 80.000 pasukan Irak memasuki perbatasan Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Dalam waktu singkat berhasil menguasai Kuwait. Kuwait cepat dikuasai Irak, karena Kuwait merupakan negara kecil dengan kekuatan militer yang tidak sebanding dengan Irak.
Penguasa Kuwait oleh Irak mendapat reaksi keras dari negara-negara di sekitar Teluk Persia, negara-negara Barat, dan PBB. Pada tanggal 29 November 1990 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 660 yang menyatakan pasukan Irak harus ditarik mundur dari Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak Irak akan berhadapan dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dewan Keamanan juga mengeluarkan Resolusi No. 661 yang berisi pemberian sanksi ekonomi kepada Irak.
Untuk menghindari perang antara Irak dan pasukan koalisi diupayakan melalui perundingan. Pada tanggal 30 November 1990 Presiden Amerika Serikat George Bush menawarkan perundingan langsung dengan Irak. Tawaran tersebut gagal karena tidak ada kesepakatan tentang waktu perundingan dari kedua belah pihak.
Sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh resolusi PBB, yaitu tanggal 15 Januari 1991 ternyata pasukan Irak tidak ditarik mundur dari Kuwait. Sehingga pada tanggal 17 Januari 1991 pasukan koalisi melakukan agresi ke Irak.
Operasi militer pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dikenal dengan sebutan “Operasi Badai Gurun” (Desert Storm Operation). Irak dibombardir oleh pesawat-pesawat pasukan koalisi. Dalam perang tersebut terjadi unjuk persenjataan. Pihak koalisi menjatuhkan rudal Patriot untuk menangkal rudal-rudal Scud milik Irak. Rudal juga ditembakkan ke ibu kota Israel, Tel Aviv, karena Irak mencurigai Israel terlibat dalam serangan kenegaraannya.
Perang darat pun tidak dapat dihindarkan. Pasukan koalisi menyerang posisi Irak di Kuwait pada tanggal 24 Februari 1991. Perang yang terus berlangsung telah menelan korban jiwa dan beberapa tanker minyak. Protes anti perang terjadi di berbagai kota di dunia. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Februari 1991 wakil Irak di PBB menyatakan Irak menerima semua resolusi Dewan Keamanan PBB tanpa syarat.


C.    Akibat Perang Teluk 2
Secara umum Perang Teluk 2 membawa beberapa akibat sebagai berikut :
1.                  Peranan Amerika Serikat semakin dominan dalam politik Timur Tengah.
2.                  Amerika Serikat berhasil memperoleh pangkalan militer di Dahran (Arab Saudi) untuk melindungi Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah.
3.                  Konflik Teluk membuka mata dunia internasional perlunya penyelesaian secepatnya, khususnya masalah nasib Palestina.
4.                  Irak meninggalkan Kuwait dengan mengakibatkan kehancuran yang  parah di kedua belah pihak, baik Kuwait maupun Irak.
Setelah beberapa tahun krisis Kuwait berakhir, memasuki tahun 2002 terjadi konflik antara Irak dengan pihak Amerika Serikat. Melalui PBB, AS menuduh Irak telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya.
Beberapa penyidik yang dibentuk PBB diturunkan di Irak untuk membuktikan tuduhan tersebut. Mereka bergabung dalam United Nations Monitoring Verification Commision (UNMOVIC), yaitu tim inspeksi senjata PBB yang ditugaskan untuk menyelidiki adanya usaha pengembangan senjata pemusnah massal Irak. Pemimpin UNMOVIC adalah Hans Blix.
Untuk kepentingan tersebut PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1441 pada tanggal 18 November 2002. Isi resolusi tersebut adalah menuntut Irak untuk mengizinkan dan memberikan akses sepenuhnya kepada UNMOVIC dan International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Energi Atom Internasional, untuk meneliti segala hal yang berkaitan dengan persenjataan yang dimiliki Irak.
Setelah diadakan penyelidikan ternyata tidak ditemukan bukti bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal. Atas perintah Presiden W. Bush, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak pada tanggal 21 Maret 2003 dengan tujuan sebagai berikut :
1.    Membentuk pemerintahan boneka di Irak.
2.    Melindungi Israel dari serangan bangsa Arab terutama Irak.
3.    Menggulingkan Saddam Husein dari kursi kepresidenan. Saddam Husein dianggap membahayakan perdamaian dunia dan berkolaborasi dengan teroris internasional pimpinan Osama bin Laden.
            Dalam serangan tersebut pasukan Irak berhasil dilumpuhkan dan menangkap Saddam Husein. Pengadilan terhadap Saddam diserahkan kepada pemerintahan Irak yang baru, namun tetap di bawah pengawasan pasukan Amerika Serikat.
            Pengadilan Irak akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Saddam Husein atas tuduhan pembunuhan massal warga Kurdi. Saddam Husein meninggal di tiang gantungan pada tanggal 29 Desember 2006.

D.    Dampak Perang Teluk 2
Perang Teluk 2 menimbulkan dampak yang cukup besar. Dampak tersebut sebagai berikut :
1.      Bagi pihak Irak:
a.       Irak membayar ganti rugi kepada Kuwait
b.      Irak harus mengizinkan tim inspeksi nuklir PBB memeriksa nuklir Irak
c.       Irak terkena embargo ekonomi.
d.      Timbulnya semangat anti-Amerika
e.       Negara dan perekonomian Irak rusak berat karena gempuran tentara multinasional dan blokade ekonomi serta embargo yang diterapkan PBB
f.       Konflik teluk mempercepat proses perdamaian Iran – Irak yang sebelumnya berjalan tersendat-sendat, karena sebelumnya Baghdad bersikeras mempertahankan pendiriannya.
g.      Konflik teluk telah membuka kembali perhatian dunia tentang perlunya penyelesaian segera seluruh masalah Timur Tengah.
2.      Bagi Pihak Kuwait:
Ladang-ladang minyak Kuwait rusak berat karena dibakar oleh Irak.
3.      Bagi Pihak negara ke tiga:
a.       Perpecahan negara-negara Arab
b.      Amerika Serikat berhasil memperoleh pangkalan militer di Dahran (Arab Saudi) untuk melindungi Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah.
c.       Peranan Amerika Serikat semakin kuat di Timur Tengah
d.      Kekuatan Israel semakin tidak ada tandingannya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari uraian makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Perang Teluk 2 adalah suatu konflik yang terjadi ketika Irak menyerbu Kuwait untuk menguasai daerah-daerah disekitarnya dan ingin merebut kekayaan minyak yang dimiliki Kuwait dibawah pimpinan Saddam Husein. Walaupun awalnya Kuwait telah membantu Irak dengan menyuplai minyak secara gratis. Meskipun kekuatan militer Kuwait mendapat bantuan dari Amerika Serikat, namun bagi Irak itu masih tetap mudah untuk menguasai Kuwait yang pada saat itu hanya memiliki 20.000 tentara, dan sebagian besar dari tentara itu pun tidak terlatih. Oleh karena itu, dalam waktu singkat Irak berhasil menduduki wilayah Kuwait tanpa ada perlawanan berarti dari pihak Kuwait. Kemudian munculah konflik tuduhan Amerika kepada Irak yang telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya. Namun setelah diteliti ternyata tuduhan itu salah kemudian Amerika Serikat bersama sekutunya melakukan serangan terhadap Irak tanggal 21 Maret 2003. Dalam serangan tersebut pasukan Irak berhasil dilumpuhkan dan menangkap Saddam Husein yang dianggap membahayakan perdamaian dunia dan berkolaborasi dengan teroris internasional pimpinan Osama bin Laden.
Dari peristiwa tersebut timbulah dampak-dampak dari berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, militer, politik. Dampak tersebut banyak merugiakan negara-negara bersangkutan seperti Irak, Kuwait, Amerika Serikat maupun bagi pihak negara ketiga seperti Arab Saudi, Israel dan wilayah Timur Tengah.







DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M Habib dkk. 2014. Sejarah  :Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Yudhistira
www.gurupintar.com
www.sejarah-negara.com
www.shirunomi.blogspot.co.id
www.wikipedia.com




















1 komentar: