LAPORAN
PENELITIAN
MARAKNYA
PROSTITUSI ONLINE DIKALANGAN ABG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah laporan penelitian ini dapat
terselsaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini
hbertujuan untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran sosiologi. Selain untuk
memenuhi tugas pada mata pelajaran Sosiologi, tujuan laporan ini adalah untuk
mengetahui mengenai maraknya prostitusi online dikalangan ABG sehinggga para
ABG bisa terjerumus dalam bisnis seks ini.
Dalam menyelsaikan
karya laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhinya
karya ilmiah ini dapat terselsaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun, Drs.
Waluyo Widodo.
2.
Ibu Heni, yang telah memberi kami
kesempatan untuk mengerjakan tugas membuat laporan ini, juga tidak
bosan-bosannya memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penulis.
3.
Ayah dan ibu yang tercinta yang banyak
memberikan dukungan dan bantuan, baik secara normal maupun spiritual.
4.
Teman-teman yang membantu saat penulis
mengalami kesulitan dalam membuat laporan, dan yang selalu memberiakan dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari,
sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu
banyak belajar dalam penulisan laporan ini, bahwa laporan ini masik banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang positif agar laporan ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa
yang akan datang.
Harapan penulis,
mudah-mudahan laporan yang sederhana dan banyak kekurangan ini bisa memberi
pengetahuan lebih bagaimana maraknya prostistusi online di kalangan ABG yang
akan menjerumuskan mereka ke hal yang tidak baik.
Kutowinangun,19 Mei 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Di
era modern ini semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, banyak usaha bisnis yang
dilakukan melalui sistem online. Dengan sistem online kita dipermudahkan untuk
bertransaksi disegala bidang usaha. Namun kadang ada usaha yang bersifat negatif,
salah satunya merupakan industri bisnis seks yang mencakup berbagai macam
pekerjaan erotis seperti prostitusi pornografi , saluran-saluran telepon seks,
panti pijat, pendamping (escorts), dan penari telanjang. Para wanita dalam
bisnis seks bekerja diberbagai macam lingkungan atau tempat, termasuk rumah
brodir dan hotel dan jalan. Pekerja seks yang mempunyai masalah dengan adiksi
yang membuat mereka semakin rawan terhadap penganiyayaan, penyakit dan
diskriminasi. Bisnis seperti inilah yang disayangkan dalam dampak bisnis online
yang negatif.
B.
Rumusan
Masalah
a) Apa
itu prostitusi ?
b) Apa
penyebab ABG terlibat dalam prostitusi online ?
c) Apa
dampak prostitusi online bagi pelaku dan masyarakat ?
d) Bagaimana
cara mencegah prostitusi online ?
e) Bagaimana
para orang tua menyikapi maraknya prostitusi online ?
C.
Tujuan
Penelitian
1) Untuk
mengetahui apa itu prostitusi
2) Untuk
mengetahui penyebab ABG telibat dalam prostitusi online
3) Untuk
mengetahui dampak prostitusi online
4) Untuk
mengetahui cara pencegahan prostitusi online
5) Untuk
mengetahui para orang tua menyikapi adanya prostitusi online
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penulisan
laporan penelitian ini terbagi 2 yaitu, manfaat secara teoritis dan manfaat
secara praktif. Secara teoritis memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca
tentang masalah prostitusi online dan cara pencegahannya. Manfaat secara
praktif bahwa makalah ini diharapkan bagi para pembaca dapat ikut serta dalam
memecahkan masalah prostitusi online ditinjau
dalam kegiatan masalah sosial aktual.
E.
Kajian
Pustaka
Faktor Pendorong
Timbulnya Prostitusi pada kalangan ABG
Terjadi perubahan yang serba cepat dan perkembangan
yang tidak sama dalam kehidupan mengakibatkan ketidakmampuan banyak individu
untuk menyesuaikan diri sehingga timbul disharmoni, konflik-konflik internal
maupun eksternal, juga disorganisasi dalam masyarakat dan dalam diri pribadi
manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut memudahkan individu menggunakan pola
reaksi yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Dalam hal ini adalah Prostitusi.
Adapun beberapa faktor pendorong timbulnya Prostitusi
antara lain:
- Tidak adanya Undang-Undang tegas yang melarang adanya prostitusi, dan juga larangan terhadap orang-orang yang melaksanakan relasi seks sebelum pernikahan.
- Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang ada. Ketimpangan tersebut menuntut pemenuhan dan bukanlah suatu perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan guna pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan cara menjual diri.
- Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnyadi luar ikatan perkawinan.
- Merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang-orang mengenyam kesejahteraan hidup dan ada pemutarbalikan niai-nilai pernikahan sejati.
- Semakin besarnya penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia dan harkat manusia.
- Kebudayaan eksploitasi pada zaman modern khususnya mengeksploitasi kaum wanita untuk tujuan-tujuan komersil.
- Perkembangan kota-kota, daerah-daerah pelabuhan dan industri yang sangat cepat dan menyerap banyak pekerja pria. Juga peristiwa urbanisasi tanpa adanya jalan keluar untuk mendapatkan kesempatan kerja kecuali menjadi wanita penghibur bagi anak-anak gadis.
- Bertemunya bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-daerah perkotaan mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat dan radikal, sehingga masyarakatnya menjadi sangat stabil. Terjadinya banyak konflik dan kurang adanya konsensus/persetujuan mengenai norma-norma kesusilaan para anggota masyarakat.
Akibat-Akibat
dari Prostitusi
Semua
perilaku pasti memiliki efek di belakangnya, entah itu efek positif maupun
negatif. Begitupun Prostitusi, karena Prostitusi merupakan perilaku yang
menyimpang dari norma masyarakat dan agama, maka Prostitusi hanya akan
mengakibatkan efek negatif, antara lain:
- Menimbulkan dan menyebarkuaskan penyakit kelamin dan kulit, terutama syphilis dan gonorrhoe (kencing nanah).
- Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh Prostitusi biasanya melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakkan.
- Mendemoralisasikan atau memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan khususnya anak-anak muda pada masa pubertas.
- Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika.
- Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
- Dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, misalnya impotensi, anorgasme, nymfomania, satyriasis, ejakulasi prematur.
F.
Definisi
Konsep
Prostitusi adalah
penjualan jasa seksual, seperti oral atau hubungan seks untuk uang. Seseorang
yang menjual jasa seksual disebut pelacur atau kini sering disebut sebagai PSK
(Pekerja seks komersil).
Selain
pengertian prostitusi di atas, dengan rumusan kalimat yang berbeda, Kartini
Kartono (2007) menjabarkankan definisi dari pelacuran adalah sebagai berikut:
- Prostitusi adalah bentuk penyimpangan seksual, dengan pola-pola organisasi impuls/dorongan seks yang tidak wajar dan tidak terintegrasi dalam bentuk pelampiasan nafsu-nafsu seks tanpa kendali dengan banyak orang (prosmiskuitas), disertai eksploitasi dan komersialisasi seks yang impersonal tanpa afeksi sifatnya.
- Pelacuran merupakan peristiwa penjualan diri (persundalan) dengan jalan memperjualbelikan badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks dengan imbalan pembayaran.
- Pelacuran ialah perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyerahkan badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah.
Dari
pengertian pelacuran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelacuran merupakan
sebuah usaha memperjual-belikan kegiatan seks di luar nikah dengan imbalan
materi, sedangkan pelacur diartikan sebagai perempuan atau laki-laki yang melakukan
kegiatan seks di luar nikah dengan imbalan materi.
Penyebab ABG terlibat dalam dunia seks (prostitusi),
bisa terjadi karena dua faktor utama yaitu :
1. Faktor internal adalah yang datang dari
individu itu sendiri, yaitu yang berkenaan dengan hasrat, rasa frustrasi,
kualitas konsep diri, dan sebagainya.
2. Faktor
eksternal adalah sebab yang datang bukan secara langsung dari individu itu
sendiri melainkan karena ada faktor luar yang mempengaruhinya untuk melakukan
hal yang demikian. Faktor eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi ekonomi,
pengaruh lingkungan, kekacauan di dalam kehidupan keluarga, kegagalan
percintaan, dan sebagainya.
Dengan
menerapkan teori Swab, maka faktor-faktor yang menyebabkan timbul dan
berkembangnya prostitusi antara lain:
a. Kondisi
kependudukan, yang antara lain: jumlah penduduk yang besar dengan komposisi
penduduk wanita lebih banyak dari pada penduduk laki-laki.
b. Perkembangan
tenologi, yang antara lain: teknologi industri kosmetik termasuk operasi
plastik, alat-alat dan/atau obat pencegah kehamilan; teknologi dalam
telekomunikasi dan transportasi. Dalam hal ini yang jelas adalah penyalahgunaan
terhadap produk-produk perkembangan teknologi di bidang industri.
c. Lemahnya
penerapan, dan ringannya sanksi hukum positif yang diterapkan terhadap
pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum tersebut dapat dilakukan oleh pelaku
(subyek) prostitusi, mucikari, pengelola hotel/penginapan, dan lain-lain.
d. Mahalnya
biaya (resmi) pernikahan, sulitnya prosedur perceraian juga merupakan faktor
pengembangan praktek prostitusi secara kuantitas.
e. Kurangnya
kontrol di lingkungan permukiman oleh masyarakat sekitar, serta lingkungan alam
seperti: jalur-jalur jalan, taman-taman kota, atau tempat-tempat lain yang sepi
dan kekurangan fasilitas penerangan di malam hari, sangat menunjang untuk
terjadinya praktek prostitusi.
Dari pendapat beberapa
ahli melalui hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa di dalam praktek
prostitusi terdapat unsur-unsur atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. Para
pelaku atau subyek prostitusi adalah orang laki-laki dan orang perempuan di
luar hubungan pernikahan.
b. Peristiwa
yang dilakukan adalah hubungan seksual atau hubungan persetubuhan, yang
dilakukan atas kesepakatan bersama antara kedua pihak, atau bukan karena
paksaan.
c. Tujuannya
adalah pemenuhan kebutuhan biologis (bagi laki-laki), dan kebutuhan uang (bagi
perempuan).
Dampak-dampak akibat Prostitusi :
a. Menimbulkan
dan menyebarkan penyakit kelamin dan penyakit kulit. Penyakit kelamin tersebut
adalah sipilis dan gonorrgoe. Keduanya dapat mengakibatkan penderitanya menjadi
epilepsi, kelumpuhan, idiot psikotik yang berjangkit dalam diri pelakunya dan
juga kepada keturunan.
b. Merusak
sendi-sendi kehidupan keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakan.
c. Memberi
pengaruh demoralisasi kepada lingkungan, khususnya remaja dan anak-anak yang
menginjak masa puber.
d. Berkorelasi
dengan kriminalitas dan kecanduan minuman keras dan obat terlarang (narkoba).
e. Merusak
sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama.
f. Terjadinya
eksploitasi manusia oleh manusia lain yang dilakukan oleh germo, pemeras dan
centeng kepada pelacur.
g. Menyebabkan
terjadi disfungsi seksual antaralain : impotensi, anorgasme.
Pencegahan Prostitusi
Usaha yang bersifat
preventif diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah terjadinya pelacuran.
Kegiatan yang dimaksud berupa :
a. Penyempurnaan
undang-undang tentang larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran.
b. Intensifikasi
pendidikan keagamaan dan kerohanian, untuk menginsafkan kembali dan memperkuat
iman terhadap nilai religius serta norma kesusilaan.
c. Bagi
anak puber dan remaja ditingkatkan kegiatan seperti olahraga dan rekreasi, agar
mendapatkan kesibukan, sehingga mereka dapat menyalurkan kelebihan energi.
d. Memperluas
lapangan kerja bagi kaum wanita disesuaikan dengan kodratnya dan bakatnya,
serta memberikan gaji yang memadahi dan dapat untuk membiayai kebutuhan hidup.
e. Diadakan
pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan keluarga.
f. Pembentukan
team koordinasi yang terdiri dari beberapa instansi dan mengikutsertakan masyarakat
lokal dalam rangka penanggulangan prostitusi.
g. Penyitaan,
buku, majalah, film, dan gambar porno sarana lain yang merangsang nafsu seks.
h. Meningkatkan
kesejahteraan seks.
Sedangkan usaha-usaha
yang bersifat represif kuratif dengan tujuan untuk menekan, menghapus dan
menindas, serta usaha penyembuhan para ABG, untuk kemudian dibawa kejalan yang
benar. Usaha tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Melakukan
kontrol yang ketat terhadap kesehatan dan keamanan para pelaku prostitusi
dilokalisasi.
b. Mengadakan
rehabilitasi dan resosialisasi, agar mereka dapat dikembalikan sebagai anggota
masyarakat yang susila. Rehabilitasi dan resosialisasi dilakukan melalui
pendidikan moral dan agama, latihan kerja, pendidikan ketrampilan dengan tujuan
agar mereka menjadi kreatif dan produktif.
c. Pembinaan
kepada para pelaku prostitusi sesuai dengan bakat minat masing-masing.
d. Pemberian
pengobatan (suntiakan) paa interval waktu yang tetap untuk menjamin kesehatan
dan mencegah penularan penyakit.
e. Menyediakan
lapangan kerja baru bagi mereka yangbersedia meninggalkan profesi pelacur, dan
yang mau memulai hidup susila.
f. Mengadakan
pendekatan kepada pihak keluarga dan masyarakat dengan pelaku prostitusi agar
mereka mau menerima kembali mantan pelaku prostitusi untuk mengawali hidup
barunya.
g. Mengikutsertakan
para pelaku prostitusi untuk berpratisipasi dalam rangka pemerataan penduduk di
tanah air dan perluasan esempatan bagi kaum wanita.
Sikap yang perlu diambil para orang tua mengenai
seks bebas :
1. Pahami
dampak negatif seks bebas
2. Memberi
batasan jam malam kepada anak
3. Memilih
lingkungan yang positif bagi anak
4. Memantau
pergaulan anak
5. Menjalin
hubungan akrab antara orang tua dan anak
6. Pikirkan
masa depan anak
7. Mengajarkan
pendidikan agama kepada anak sejak dini
8. Mengarahkan
anak dengan kegiatan yang positif
9. Memberikan
pendidikan seks yang benar kepada anak
BAB
II
METODE
PENELITIAN
A.Jenis
Penelitian
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis, menggunakan penelitian
kualitatif dengan metode observasi dan kepustakan.
B.Lokasi Penelitian
Jangka waktu
penelitian adalah hari, tepatnya dari sampai .
Penelitian ini dimulai dari perumusan masalah,pengumpulan data, pengolahan
data, kegiatan lapangan, hingga penulisan hasil penelitian. Lokasi dalam
melakukan penelitian ini di lingkungan SMA Negeri 1 Kutowinangun.
C.Unit
analisis dan Informasi
Unit
ananlisis dan informasi berkaitan dengan objek sasaran dalam penelitian yang
dijadikan sebagai modal dalam penelitian informan, diteliti agar permasalahan
dalam penelitian dapat dipecahkan atau terselsaikan.
D.Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Tekhnik Pengamatan Langsung
Pada teknik
ini, penulis terjun langsung ke dalam pergaulan dan bagaimana gaya hidup orang
yang berada disekitar penulis.
2.
Teknik Angket
Tujuan
teknik ini adalah agar diperoleh gambaran lebih lengkap mengenai kasus yang
dibahas dan untuk membuktikan apakah pengamatan penulis melalui pengamatan
langsung benar atau tidak. Respndennya meliputi beberapa murid yang mengisi
angket.
3.
Studi Pustaka
Pada metode
ini penulis mencari data dan artikel dari internet yang berhubungan dengan
penulisan karya ilmiah dan berkaitan dengan prostitusi, kususnya mengenai
prostitusi online dikalangan remaja.
E.Interpretasi
Data
Interpretasi data merupakan proses
pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang
tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau
menafsirkan mengenai apa yang tersirat didalam data yang telah disajikan.
F.Jadwal
Kegiatan
NO
|
HARI/TANGGAL
|
KEGIATAN
|
1.
|
Kamis, 7
Mei 2015
|
a. Menentukan tema dan judul.
b. Merancang latar belakang masalah,
tujuan penelitian, dan perumusan masalah.
c. Menentukan jenis penelitian
|
2.
|
Selasa, 12
Mei 2015
|
a. Merancang kajian konsep
b. Merancang definisi konsep
|
3.
|
Kamis, 14
Mei 2015
|
a. Menentukan teknik pengumpulan data
b. Lokasi
c. Merancang Unit analisis dan data
|
4.
|
Minggu 17
Mei 2015
|
Pembuatan
angket
|
5.
|
Selasa, 19
Mei 2015
|
a. Penyebaran angket
b. Penulisan laporan penelitian
|
6.
|
Rabu, 20
Mei 2015
|
Penulisan
laporan penelitian
|
|
|
|
BAB
III
PENUTUP
Prostitusi
merupakan profesi tertua di dunia. Semenjak ada kehidupan manusia, telah ada
prostitusi, dan akan terus ada selama masih ada kehidupan manusia. pelaku
prostitusi dapat disebabkan karena beberapa factor, antara lain : factor
ekonomi, urbanisasi, dan kemauan dari individu itu sendiri serta rayuan dari
orang lain.
Akibat dari prostitusi salah
satunya adalah pelaku prostitusi dapat terkena penyakit kelamin,dan dapat pula
menularkan kepada orang lain.
Thanks sangat membantu tugas saya
BalasHapus