Powered By Blogger

Rabu, 14 Desember 2016

Indonesia Mengajar




Indonesia Mengajar

Indonesia Mengajar (IM) merupakan sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama satu tahun. Penggagasnya, Anies Baswedan memulai gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 untuk menjadi lebih dari sekadar program, tetapi sebagai gerakan untuk mengajak bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan.
Meyakini bahwa pendidikan dasar adalah fondasi pembangunan masyarakat Indonesia, maka Indonesia Mengajar (IM) percaya bahwa pendidikan dasar untuk anak-anak di seluruh pelosok Indonesia wajib disampaikan dan didampingi oleh generasi terbaik bangsa. Didasari juga oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka IM mengambil inisiatif untuk mendampingi sekolah dasar–sekolah dasar di berbagai pelosok Indonesia dengan merekrut, membekali, dan menempatkan sarjana-sarjana terbaik bangsa yang memiliki semangat mengabdi untuk mengajar di sebuah SD selama satu tahun. Para pemuda yang dikirim sebagai guru sekolah dasar (SD) ke daerah disebut sebagai Pengajar  Muda.
Sejarah Indonesi Mengajar
Anies Baswedan adalah ketua dari gerakan Indonesia Mengajar dan Rektor Universitas Paramadina. Sebagai inisiator, sejak pertengahan 2009 Anies mulai mengajak beberapa kawan seide untuk membentuk GIM dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi Guru SD.
Semasa kuliah, Anies aktif di pergerakan mahasiswa, menjadi ketua Senat Mahasiswa UGM. Dari sana Anies memiliki hubungan dekat dengan alm. Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM dan mantan Ketua Dewan Mahasiswa UGM. Pak Koes dan Pengerahan Tenaga Mahasiswa di era 1950-an (mahasiswa menjadi guru SMA di luar Jawa) ini yang sering ia kutip sebagai salah satu inspirasi dalam mengembangkan program Indonesia Mengajar.
Selepas dari aktivitas di Senat Mahasiswa, di sekitar 1996-an Anies dan kawan-kawan aktivis di Yogyakarta mendirikan Center for Student and Community Development (CSCD). Lembaga ini berkeliling mengembangkan dan mengadakan training kepemudaan di desa-desa tertinggal. Nama programnya adalah Program Pengembangan Pemuda Desa Tertinggal (PPDT) yang berbentuk training motivasi dan keterampilan di sekitar lima puluh desa di Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan berbagai wilayah lain.
Dari pengalaman dalam pergerakan dan interaksi lintas kelompok, pikiran ekspresif Anies sering muncul dengan pendekatan dan cara pandang baru dalam melihat persoalan di Indonesia. Kalimat dari Anies seperti "janji kemerdekaan kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka janji itu dilunasi untuk setiap warga Negara, pandangan ini menyadarkan kita bahwa mencerdaskan dan menyejahterakan itu bukan sekadar cita-cita tetapi sebuah janji Republik. Atau saat dia sering mengatakan bahwa "pendidikan adalah eskalator untuk menaikkan posisi rakyat jelata dari ketertinggalan dan ketergantungan jadi kemajuan dan kemandirian, ia membuat kita lebih memahami pendidikan bukan sekadar alat untuk mencerdaskan tetapi alat untuk mengubah derajat sosial-ekonomi.
Meski Anies mempelajari ilmu bisnis, ekonomi, dan politik serta banyak berbicara di kancah internasional, tetapi sejak kecilnya Anies berada di wilayah pendidikan: ayah-ibunya adalah pendidik yang tidak hanya dosen tetapi penggiat pengembangan pendidikan di Yogya. Anies pernah mengatakan bahwa dia membayangkan betapa hebatnya Indonesia jika konsep kekayaan bangsa itu bisa diubah. Itu sebabnya Anies meyakini bahwa mendorong kemajuan bangsa harus melalui pendidikan.
Visi dan Misi Indonesia Mengajar

Indonesia Mengajar merupakan sebuah gerakan untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Visi Gerakan Indonesia Mengajar

Indonesia Mengajar adalah gerakan. Usaha untuk mengajak semua pihak untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.
Cita-citanya adalah terlibatnya seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai janji kemerdekaan.
Bangsa yang dipenuhi oleh pemimpin berbagai bidang dengan kompetensi global dan pemahaman akar rumput.

Misi kami di Indonesia Mengajar

Indonesia Mengajar memiliki misi:

  1. Menciptakan dampak yang berkelanjutan dari kehadiran Pengajar Muda di desa dan kabupaten penempatan.
  2. Membangun jejaring pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman akar rumput.
  3. Membangun gerakan sosial pendidikan di Indonesia.
  4. Indonesia Mengajar memiliki kegiatan utama yaitu merekrut, melatih dan mengirimkan anak muda Indonesia yang merupakan lulusan terbaik perguruan tinggi untuk bertugas selama satu tahun di berbagai daerah di Indonesia sebagai guru sekolah dasar. Di luar tugas dasarnya sebagai guru, para Pengajar Muda memiliki mandat untuk menggerakkan perubahan perilaku di tempatnya bertugas.

Logo Indonesia Mengajar



 
 



















  
Sumber :


https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Mengajar

PNPM(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)



PNPM(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)

 PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :
  1. PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
  2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah
  1. Tujuan Umum.
    • Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.
  2. Tujuan Khusus.
    • Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
    • Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel.
    • Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor).
    • Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
    • Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
    • Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
    • Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Sejarah PNPM
PNPM Mandiri adalah sebuah akronim (singkatan) dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Bicara soal PNPM Mandiri, masyarakat tentu akan dibingungkan dengan banyaknya istilah PNPM Mandiri yang dilengkapi dengan akronim sektoral, yaitu : PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Generasi, PNPM Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana, PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata. Kesemua program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan bernaung dibawah koordinasi PNPM Mandiri.Ditinjau dari aspek historis, PNPM Mandiri diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dan program ini merupakan scaling up (pengembangan  yang lebih luas) dari program-program penanggulangan kemiskinan pada era-era sebelumnya. PNPM Mandiri digagas untuk menjadi payung (koordinasi) dari puluhan  program penanggulangan kemiskinan dari berbagai departemen yang ada pada saat itu, khususnya yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community development) sebagai pendekatan operasionalnya.
Lahirnya PNPM Mandiri tidak secara spontan. Setelah Presiden mendapat laporan dari berbagai pihak, mengirim utusan ke berbagai daerah, wawancara langsung dengan pelaku program, bahkan sudah lebih dari 30 negara mengirimkan dutanya untuk belajar tentang pemberdayaan masyarakat  di  Indonesia,  maka mulai  awal tahun 2006 gagasan PNPM sudah menjadi wacana di Istana Negara. Tepatnya pada bulan Agustus 2006, presiden memutuskan bahwa pemberdayaan masyarakat harus menjadi program nasional. Kemudian lahirlah pada tahun itu kebijakan tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Dua program yang menjadi pilar utama PNPM Mandiri sebelum program-program lain bergabung, adalah : PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan). Kemudian mulai bergabung pada tahun-tahun berikutnya ke dalam PNPM Mandiri adalah P2DTK, PPIP, PUAP, PISEW dan Pariwisata.
Sebagaimana kita ketahui, sebelum diluncurkannya PNPM Mandiri pada tahun 2007, telah banyak program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community development) sebagai pendekatan operasionalnya. Dimulai dari program yang paling terkenal di masa Pemerintahan Orde Baru, adalah program IDT (Inpres Desa Tertinggal) yang dimulai pada tahun 1993/1994, awal Repelita VI. Program ini merupakan manivestari dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Program IDT dilaksanakan dengan memberikan bantuan modal usaha berupa dana bergulir kepada lebih 20 ribu desa tertinggal dengan dana sebesar Rp. 20 juta setiap tahun. Bantuan dana bergulir ini diberikan selama 3 tahun anggaran. Sejalan dengan bantuan dana bergulir tersebut pemerintah juga memberikan bantuan teknis pendampingan yang memberikan bantuan teknis kepada masyarakat desa dalam rangka pemanfaatan dana bergulir tersebut.
Belajar dari keberhasilan dan kegagalan IDT, kemudian lahir generasi kedua program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat lainnya adalah : PPK (Program Pengembangan Kecamatan) yang dilaksanakan Departemen Dalam Negeri – 1998, P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) yang dilaksanakan Departemen Pekerjaan Umum – 1999, PEMP (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) yang dilaksanakan Departemen Kelautan dan Perikanan, KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang dilaksanakan Departemen Sosial, dan lain-lain. Program-program tersebut berjalan sendiri-sendiri menurut kebijakan Departemen yang bersangkutan, tidak terintegrasi, parsial dan sektoral.
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.
Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi;  Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.
Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun, maka PNPM Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.



Prinsip-Prinsip PNPM
a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata
b. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar
c. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat
d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin
e. Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill
f. Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik
g. Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat
Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif
i. Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan
h. Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya


Logo PNPM

Sumber :
https://bpupkrgj.wordpress.com/sejarah-pnpm/
http://desapurwa.blogspot.co.id/2011/05/prinsip-dasar-pnpm-mandiri-perdesaan.html
http://s338.photobucket.com/user/alfiqr/media/tas/LogoPNPM.png.html

Selasa, 01 November 2016

Perang Teluk



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perang Teluk 2 adalah suatu konflik yang terjadi ketika Irak menyerbu Kuwait untuk menguasai daerah-daerah disekitarnya dan ingin merebut kekayaan minyak yang dimiliki Kuwait dibawah pimpinan Saddam Husein. Hal ini sangat mempermudah gerak Irak karena kekuatan militer Kuwait yang kecil dan sangat minim. Selain itu, Amerika Serikat menuduh Irak telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya. PBB diturunkan di Irak untuk membuktikan tuduhan tersebut. Mereka bergabung dalam United Nations Monitoring Verification Commision (UNMOVIC). Setelah diadakan penyelidikan ternyata tidak ditemukan bukti bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal. Atas perintah Presiden W. Bush, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak pada tanggal  21  Maret 2003 dengan maksud tujuan yang lain.
Itulah sekilas dari gambaran latar belakang masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, mengenai faktor penyebab, jalannya Perang Teluk 2, akibat dari perang, dan dampak dari adanya perang tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk 2  ?
2.      Bagaimana Jalannya Perang Teluk 2 ?
3.      Apa saja akibat dari perang Teluk 2 ?
4.      Apa dampak dari adanya Perang Teluk 2 ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk 2 
2.      Untuk mengetahui jalannya Perang Teluk 2
3.      Untuk mengetahui akibat dari perang Teluk 2
4.      Untuk mengetahui dampak dari adanya Perang Teluk 2






BAB II
PEMBAHASAN

Setelah konflik di timur tengah kembali mereda setelah konflik antara irak dan iran yang akhirnya diselesaikan dengan disetujuinya perundingan perjanjian kembali. Konflik kembali terjadi di timur tengah, konflik ini menyangkut dua negara penghasil minyak yaitu irak dan kuwait.  Meskipun kekuatan militer Kuwait mendapat bantuan dari Amerika Serikat, namun bagi Irak itu masih tetap mudah untuk menguasai Kuwait yang pada saat itu hanya memiliki 20.000 tentara, dan sebagian besar dari tentara itu pun tidak terlatih. Oleh karena itu, dalam waktu singkat Irak berhasil menduduki wilayah Kuwait tanpa ada perlawanan berarti dari pihak Kuwait. Bahkan raja dari kuwait saat itu, Ahmad El Sabah melarikan diri ke Arab saudi untuk meminta perlindungan.
A.    Faktor Penyebab Perang Teluk 2
1.      Terjadinya pelanggaran kuota minyak yang dilakukan oleh Kuwait, Arab dan Uni Emirat Arab sehingga produksi minyak melimpah, akibat harga minyak anjlok. Irak waktu itu mengandalkan pendapatan negara dari sektor  minyak sangat terpukul dengan peristiwa ini. Irak yang waktu itu sedang membangun negaranya yang rusak akibat perang melawan Iran.
2.      Ambisi Saddam Husein untuk tampil sebagai orang nomor satu dan dihormati didunia Arab.
3.      Kuwait dituduh mencuri minyak Irak di Padang Rumelia yang terletak diperbatasan kedua negara ( dipersengketakan )
4.      Sebab khusus yaitu adanya serangan Irak terhadap Kuwait tanggal 22 Agustus 1990 yang berhasil menduduki Kuwait.
Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah perang delapan tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
B.     Jalannya Perang Teluk 2
Sekitar 80.000 pasukan Irak memasuki perbatasan Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Dalam waktu singkat berhasil menguasai Kuwait. Kuwait cepat dikuasai Irak, karena Kuwait merupakan negara kecil dengan kekuatan militer yang tidak sebanding dengan Irak.
Penguasa Kuwait oleh Irak mendapat reaksi keras dari negara-negara di sekitar Teluk Persia, negara-negara Barat, dan PBB. Pada tanggal 29 November 1990 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 660 yang menyatakan pasukan Irak harus ditarik mundur dari Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak Irak akan berhadapan dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dewan Keamanan juga mengeluarkan Resolusi No. 661 yang berisi pemberian sanksi ekonomi kepada Irak.
Untuk menghindari perang antara Irak dan pasukan koalisi diupayakan melalui perundingan. Pada tanggal 30 November 1990 Presiden Amerika Serikat George Bush menawarkan perundingan langsung dengan Irak. Tawaran tersebut gagal karena tidak ada kesepakatan tentang waktu perundingan dari kedua belah pihak.
Sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh resolusi PBB, yaitu tanggal 15 Januari 1991 ternyata pasukan Irak tidak ditarik mundur dari Kuwait. Sehingga pada tanggal 17 Januari 1991 pasukan koalisi melakukan agresi ke Irak.
Operasi militer pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dikenal dengan sebutan “Operasi Badai Gurun” (Desert Storm Operation). Irak dibombardir oleh pesawat-pesawat pasukan koalisi. Dalam perang tersebut terjadi unjuk persenjataan. Pihak koalisi menjatuhkan rudal Patriot untuk menangkal rudal-rudal Scud milik Irak. Rudal juga ditembakkan ke ibu kota Israel, Tel Aviv, karena Irak mencurigai Israel terlibat dalam serangan kenegaraannya.
Perang darat pun tidak dapat dihindarkan. Pasukan koalisi menyerang posisi Irak di Kuwait pada tanggal 24 Februari 1991. Perang yang terus berlangsung telah menelan korban jiwa dan beberapa tanker minyak. Protes anti perang terjadi di berbagai kota di dunia. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Februari 1991 wakil Irak di PBB menyatakan Irak menerima semua resolusi Dewan Keamanan PBB tanpa syarat.


C.    Akibat Perang Teluk 2
Secara umum Perang Teluk 2 membawa beberapa akibat sebagai berikut :
1.                  Peranan Amerika Serikat semakin dominan dalam politik Timur Tengah.
2.                  Amerika Serikat berhasil memperoleh pangkalan militer di Dahran (Arab Saudi) untuk melindungi Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah.
3.                  Konflik Teluk membuka mata dunia internasional perlunya penyelesaian secepatnya, khususnya masalah nasib Palestina.
4.                  Irak meninggalkan Kuwait dengan mengakibatkan kehancuran yang  parah di kedua belah pihak, baik Kuwait maupun Irak.
Setelah beberapa tahun krisis Kuwait berakhir, memasuki tahun 2002 terjadi konflik antara Irak dengan pihak Amerika Serikat. Melalui PBB, AS menuduh Irak telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya.
Beberapa penyidik yang dibentuk PBB diturunkan di Irak untuk membuktikan tuduhan tersebut. Mereka bergabung dalam United Nations Monitoring Verification Commision (UNMOVIC), yaitu tim inspeksi senjata PBB yang ditugaskan untuk menyelidiki adanya usaha pengembangan senjata pemusnah massal Irak. Pemimpin UNMOVIC adalah Hans Blix.
Untuk kepentingan tersebut PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1441 pada tanggal 18 November 2002. Isi resolusi tersebut adalah menuntut Irak untuk mengizinkan dan memberikan akses sepenuhnya kepada UNMOVIC dan International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Energi Atom Internasional, untuk meneliti segala hal yang berkaitan dengan persenjataan yang dimiliki Irak.
Setelah diadakan penyelidikan ternyata tidak ditemukan bukti bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal. Atas perintah Presiden W. Bush, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak pada tanggal 21 Maret 2003 dengan tujuan sebagai berikut :
1.    Membentuk pemerintahan boneka di Irak.
2.    Melindungi Israel dari serangan bangsa Arab terutama Irak.
3.    Menggulingkan Saddam Husein dari kursi kepresidenan. Saddam Husein dianggap membahayakan perdamaian dunia dan berkolaborasi dengan teroris internasional pimpinan Osama bin Laden.
            Dalam serangan tersebut pasukan Irak berhasil dilumpuhkan dan menangkap Saddam Husein. Pengadilan terhadap Saddam diserahkan kepada pemerintahan Irak yang baru, namun tetap di bawah pengawasan pasukan Amerika Serikat.
            Pengadilan Irak akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Saddam Husein atas tuduhan pembunuhan massal warga Kurdi. Saddam Husein meninggal di tiang gantungan pada tanggal 29 Desember 2006.

D.    Dampak Perang Teluk 2
Perang Teluk 2 menimbulkan dampak yang cukup besar. Dampak tersebut sebagai berikut :
1.      Bagi pihak Irak:
a.       Irak membayar ganti rugi kepada Kuwait
b.      Irak harus mengizinkan tim inspeksi nuklir PBB memeriksa nuklir Irak
c.       Irak terkena embargo ekonomi.
d.      Timbulnya semangat anti-Amerika
e.       Negara dan perekonomian Irak rusak berat karena gempuran tentara multinasional dan blokade ekonomi serta embargo yang diterapkan PBB
f.       Konflik teluk mempercepat proses perdamaian Iran – Irak yang sebelumnya berjalan tersendat-sendat, karena sebelumnya Baghdad bersikeras mempertahankan pendiriannya.
g.      Konflik teluk telah membuka kembali perhatian dunia tentang perlunya penyelesaian segera seluruh masalah Timur Tengah.
2.      Bagi Pihak Kuwait:
Ladang-ladang minyak Kuwait rusak berat karena dibakar oleh Irak.
3.      Bagi Pihak negara ke tiga:
a.       Perpecahan negara-negara Arab
b.      Amerika Serikat berhasil memperoleh pangkalan militer di Dahran (Arab Saudi) untuk melindungi Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah.
c.       Peranan Amerika Serikat semakin kuat di Timur Tengah
d.      Kekuatan Israel semakin tidak ada tandingannya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari uraian makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Perang Teluk 2 adalah suatu konflik yang terjadi ketika Irak menyerbu Kuwait untuk menguasai daerah-daerah disekitarnya dan ingin merebut kekayaan minyak yang dimiliki Kuwait dibawah pimpinan Saddam Husein. Walaupun awalnya Kuwait telah membantu Irak dengan menyuplai minyak secara gratis. Meskipun kekuatan militer Kuwait mendapat bantuan dari Amerika Serikat, namun bagi Irak itu masih tetap mudah untuk menguasai Kuwait yang pada saat itu hanya memiliki 20.000 tentara, dan sebagian besar dari tentara itu pun tidak terlatih. Oleh karena itu, dalam waktu singkat Irak berhasil menduduki wilayah Kuwait tanpa ada perlawanan berarti dari pihak Kuwait. Kemudian munculah konflik tuduhan Amerika kepada Irak yang telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnahan massal lainnya. Namun setelah diteliti ternyata tuduhan itu salah kemudian Amerika Serikat bersama sekutunya melakukan serangan terhadap Irak tanggal 21 Maret 2003. Dalam serangan tersebut pasukan Irak berhasil dilumpuhkan dan menangkap Saddam Husein yang dianggap membahayakan perdamaian dunia dan berkolaborasi dengan teroris internasional pimpinan Osama bin Laden.
Dari peristiwa tersebut timbulah dampak-dampak dari berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, militer, politik. Dampak tersebut banyak merugiakan negara-negara bersangkutan seperti Irak, Kuwait, Amerika Serikat maupun bagi pihak negara ketiga seperti Arab Saudi, Israel dan wilayah Timur Tengah.







DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M Habib dkk. 2014. Sejarah  :Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Yudhistira
www.gurupintar.com
www.sejarah-negara.com
www.shirunomi.blogspot.co.id
www.wikipedia.com