Powered By Blogger

Senin, 22 Juni 2015

Sosiologi




LAPORAN PENELITIAN
MARAKNYA PROSTITUSI ONLINE DIKALANGAN ABG
 


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah laporan penelitian ini dapat terselsaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini hbertujuan untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran sosiologi. Selain untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Sosiologi, tujuan laporan ini adalah untuk mengetahui mengenai maraknya prostitusi online dikalangan ABG sehinggga para ABG bisa terjerumus dalam bisnis seks ini.
Dalam menyelsaikan karya laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhinya karya ilmiah ini dapat terselsaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun, Drs. Waluyo Widodo.
2.      Ibu Heni, yang telah memberi kami kesempatan untuk mengerjakan tugas membuat laporan ini, juga tidak bosan-bosannya memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penulis.
3.      Ayah dan ibu yang tercinta yang banyak memberikan dukungan dan bantuan, baik secara normal maupun spiritual.
4.      Teman-teman yang membantu saat penulis mengalami kesulitan dalam membuat laporan, dan yang selalu memberiakan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan laporan ini, bahwa laporan ini masik banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar laporan ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Harapan penulis, mudah-mudahan laporan yang sederhana dan banyak kekurangan ini bisa memberi pengetahuan lebih bagaimana maraknya prostistusi online di kalangan ABG yang akan menjerumuskan mereka ke hal yang tidak baik.

Kutowinangun,19 Mei 2015





BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang Masalah
                Di era modern ini semakin pesatnya perkembangan teknologi  dan informasi, banyak usaha bisnis yang dilakukan melalui sistem online. Dengan sistem online kita dipermudahkan untuk bertransaksi disegala bidang usaha. Namun kadang ada usaha yang bersifat negatif, salah satunya merupakan industri bisnis seks yang mencakup berbagai macam pekerjaan erotis seperti prostitusi pornografi , saluran-saluran telepon seks, panti pijat, pendamping (escorts), dan penari telanjang. Para wanita dalam bisnis seks bekerja diberbagai macam lingkungan atau tempat, termasuk rumah brodir dan hotel dan jalan. Pekerja seks yang mempunyai masalah dengan adiksi yang membuat mereka semakin rawan terhadap penganiyayaan, penyakit dan diskriminasi. Bisnis seperti inilah yang disayangkan dalam dampak bisnis online yang negatif.
B.   Rumusan Masalah

a)      Apa itu prostitusi ?
b)      Apa penyebab ABG terlibat dalam prostitusi online ?
c)      Apa dampak prostitusi online bagi pelaku dan masyarakat ?
d)     Bagaimana cara mencegah prostitusi online ?
e)      Bagaimana para orang tua menyikapi maraknya prostitusi online ?

C.   Tujuan Penelitian

1)      Untuk mengetahui apa itu prostitusi
2)      Untuk mengetahui penyebab ABG telibat dalam prostitusi online
3)      Untuk mengetahui dampak prostitusi online
4)      Untuk mengetahui cara pencegahan prostitusi online
5)      Untuk mengetahui para orang tua menyikapi adanya prostitusi online

D.   Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan laporan penelitian ini terbagi 2 yaitu, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktif. Secara teoritis memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca tentang masalah prostitusi online dan cara pencegahannya. Manfaat secara praktif bahwa makalah ini diharapkan bagi para pembaca dapat ikut serta dalam memecahkan masalah prostitusi online ditinjau  dalam kegiatan masalah sosial aktual.
E.     Kajian Pustaka

Faktor Pendorong Timbulnya Prostitusi pada kalangan ABG
Terjadi perubahan yang serba cepat dan perkembangan yang tidak sama dalam kehidupan mengakibatkan ketidakmampuan banyak individu untuk menyesuaikan diri sehingga timbul disharmoni, konflik-konflik internal maupun eksternal, juga disorganisasi dalam masyarakat dan dalam diri pribadi manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut memudahkan individu menggunakan pola reaksi yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Dalam hal ini adalah Prostitusi.
Adapun beberapa faktor pendorong timbulnya Prostitusi antara lain:
  1. Tidak adanya Undang-Undang tegas yang melarang adanya prostitusi, dan juga larangan terhadap orang-orang yang melaksanakan relasi seks sebelum pernikahan.
  2. Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang ada. Ketimpangan tersebut menuntut pemenuhan dan bukanlah suatu perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan guna pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan cara menjual diri.
  3. Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnyadi luar ikatan perkawinan.
  4. Merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang-orang mengenyam kesejahteraan hidup dan ada pemutarbalikan niai-nilai pernikahan sejati.
  5. Semakin besarnya penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia dan harkat manusia.
  6. Kebudayaan eksploitasi pada zaman modern khususnya mengeksploitasi kaum wanita untuk tujuan-tujuan komersil.
  7. Perkembangan kota-kota, daerah-daerah pelabuhan dan industri yang sangat cepat dan menyerap banyak pekerja pria. Juga peristiwa urbanisasi tanpa adanya jalan keluar untuk mendapatkan kesempatan kerja kecuali menjadi wanita penghibur bagi anak-anak gadis.
  8. Bertemunya bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-daerah perkotaan mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat dan radikal, sehingga masyarakatnya menjadi sangat stabil. Terjadinya banyak konflik dan kurang adanya konsensus/persetujuan mengenai norma-norma kesusilaan para anggota masyarakat.
Akibat-Akibat dari Prostitusi
Semua perilaku pasti memiliki efek di belakangnya, entah itu efek positif maupun negatif. Begitupun Prostitusi, karena Prostitusi merupakan perilaku yang menyimpang dari norma masyarakat dan agama, maka Prostitusi hanya akan mengakibatkan efek negatif, antara lain:

  1. Menimbulkan dan menyebarkuaskan penyakit kelamin dan kulit, terutama syphilis dan gonorrhoe (kencing nanah).
  2. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh Prostitusi biasanya melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakkan.
  3. Mendemoralisasikan atau memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan khususnya anak-anak muda pada masa pubertas.
  4. Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika.
  5. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
  6. Dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, misalnya impotensi, anorgasme, nymfomania, satyriasis, ejakulasi prematur.
F.    Definisi Konsep
Prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti oral atau hubungan seks untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur atau kini sering disebut sebagai PSK (Pekerja seks komersil).
Selain pengertian prostitusi di atas, dengan rumusan kalimat yang berbeda, Kartini Kartono (2007) menjabarkankan definisi dari pelacuran adalah sebagai berikut:
  1. Prostitusi adalah bentuk penyimpangan seksual, dengan pola-pola organisasi impuls/dorongan seks yang tidak wajar dan tidak terintegrasi dalam bentuk pelampiasan nafsu-nafsu seks tanpa kendali dengan banyak orang (prosmiskuitas), disertai eksploitasi dan komersialisasi seks yang impersonal tanpa afeksi sifatnya.
  2. Pelacuran merupakan peristiwa penjualan diri (persundalan) dengan jalan memperjualbelikan badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks dengan imbalan pembayaran.
  3. Pelacuran ialah perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyerahkan badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah.
Dari pengertian pelacuran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelacuran merupakan sebuah usaha memperjual-belikan kegiatan seks di luar nikah dengan imbalan materi, sedangkan pelacur diartikan sebagai perempuan atau laki-laki yang melakukan kegiatan seks di luar nikah dengan imbalan materi. 
Penyebab ABG terlibat dalam dunia seks (prostitusi), bisa terjadi karena dua faktor utama yaitu :
1.       Faktor internal adalah yang datang dari individu itu sendiri, yaitu yang berkenaan dengan hasrat, rasa frustrasi, kualitas konsep diri, dan sebagainya.
2.      Faktor eksternal adalah sebab yang datang bukan secara langsung dari individu itu sendiri melainkan karena ada faktor luar yang mempengaruhinya untuk melakukan hal yang demikian. Faktor eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi ekonomi, pengaruh lingkungan, kekacauan di dalam kehidupan keluarga, kegagalan percintaan, dan sebagainya.
Dengan menerapkan teori Swab, maka faktor-faktor yang menyebabkan timbul dan berkembangnya prostitusi antara lain:
a.       Kondisi kependudukan, yang antara lain: jumlah penduduk yang besar dengan komposisi penduduk wanita lebih banyak dari pada penduduk laki-laki.
b.      Perkembangan tenologi, yang antara lain: teknologi industri kosmetik termasuk operasi plastik, alat-alat dan/atau obat pencegah kehamilan; teknologi dalam telekomunikasi dan transportasi. Dalam hal ini yang jelas adalah penyalahgunaan terhadap produk-produk perkembangan teknologi di bidang industri.
c.       Lemahnya penerapan, dan ringannya sanksi hukum positif yang diterapkan terhadap pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum tersebut dapat dilakukan oleh pelaku (subyek) prostitusi, mucikari, pengelola hotel/penginapan, dan lain-lain.
d.      Mahalnya biaya (resmi) pernikahan, sulitnya prosedur perceraian juga merupakan faktor pengembangan praktek prostitusi secara kuantitas.
e.       Kurangnya kontrol di lingkungan permukiman oleh masyarakat sekitar, serta lingkungan alam seperti: jalur-jalur jalan, taman-taman kota, atau tempat-tempat lain yang sepi dan kekurangan fasilitas penerangan di malam hari, sangat menunjang untuk terjadinya praktek prostitusi.
Dari pendapat beberapa ahli melalui hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa di dalam praktek prostitusi terdapat unsur-unsur atau ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Para pelaku atau subyek prostitusi adalah orang laki-laki dan orang perempuan di luar hubungan pernikahan.
b.      Peristiwa yang dilakukan adalah hubungan seksual atau hubungan persetubuhan, yang dilakukan atas kesepakatan bersama antara kedua pihak, atau bukan karena paksaan.
c.       Tujuannya adalah pemenuhan kebutuhan biologis (bagi laki-laki), dan kebutuhan uang (bagi perempuan).
Dampak-dampak akibat Prostitusi :

a.       Menimbulkan dan menyebarkan penyakit kelamin dan penyakit kulit. Penyakit kelamin tersebut adalah sipilis dan gonorrgoe. Keduanya dapat mengakibatkan penderitanya menjadi epilepsi, kelumpuhan, idiot psikotik yang berjangkit dalam diri pelakunya dan juga kepada keturunan.
b.      Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakan.
c.       Memberi pengaruh demoralisasi kepada lingkungan, khususnya remaja dan anak-anak yang menginjak masa puber.
d.      Berkorelasi dengan kriminalitas dan kecanduan minuman keras dan obat terlarang (narkoba).
e.       Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama.
f.       Terjadinya eksploitasi manusia oleh manusia lain yang dilakukan oleh germo, pemeras dan centeng kepada pelacur.
g.      Menyebabkan terjadi disfungsi seksual antaralain : impotensi, anorgasme.
Pencegahan Prostitusi
Usaha yang bersifat preventif diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah terjadinya pelacuran. Kegiatan yang dimaksud berupa :
a.       Penyempurnaan undang-undang tentang larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran.
b.      Intensifikasi pendidikan keagamaan dan kerohanian, untuk menginsafkan kembali dan memperkuat iman terhadap nilai religius serta norma kesusilaan.
c.       Bagi anak puber dan remaja ditingkatkan kegiatan seperti olahraga dan rekreasi, agar mendapatkan kesibukan, sehingga mereka dapat menyalurkan kelebihan energi.
d.      Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita disesuaikan dengan kodratnya dan bakatnya, serta memberikan gaji yang memadahi dan dapat untuk membiayai kebutuhan hidup.
e.       Diadakan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan keluarga.
f.       Pembentukan team koordinasi yang terdiri dari beberapa instansi dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam rangka penanggulangan prostitusi.
g.      Penyitaan, buku, majalah, film, dan gambar porno sarana lain yang merangsang nafsu seks.
h.      Meningkatkan kesejahteraan seks.
Sedangkan usaha-usaha yang bersifat represif kuratif dengan tujuan untuk menekan, menghapus dan menindas, serta usaha penyembuhan para ABG, untuk kemudian dibawa kejalan yang benar. Usaha tersebut antara lain sebagai berikut :
a.       Melakukan kontrol yang ketat terhadap kesehatan dan keamanan para pelaku prostitusi dilokalisasi.
b.      Mengadakan rehabilitasi dan resosialisasi, agar mereka dapat dikembalikan sebagai anggota masyarakat yang susila. Rehabilitasi dan resosialisasi dilakukan melalui pendidikan moral dan agama, latihan kerja, pendidikan ketrampilan dengan tujuan agar mereka menjadi kreatif dan produktif.
c.       Pembinaan kepada para pelaku prostitusi sesuai dengan bakat minat masing-masing.
d.      Pemberian pengobatan (suntiakan) paa interval waktu yang tetap untuk menjamin kesehatan dan mencegah penularan penyakit.
e.       Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yangbersedia meninggalkan profesi pelacur, dan yang mau memulai hidup susila.
f.       Mengadakan pendekatan kepada pihak keluarga dan masyarakat dengan pelaku prostitusi agar mereka mau menerima kembali mantan pelaku prostitusi untuk mengawali hidup barunya.
g.      Mengikutsertakan para pelaku prostitusi untuk berpratisipasi dalam rangka pemerataan penduduk di tanah air dan perluasan esempatan bagi kaum wanita.
Sikap yang perlu diambil para orang tua mengenai seks bebas :
1.      Pahami dampak negatif seks bebas
2.      Memberi batasan jam malam kepada anak
3.      Memilih lingkungan yang positif bagi anak
4.      Memantau pergaulan anak
5.      Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak
6.      Pikirkan masa depan anak
7.      Mengajarkan pendidikan agama kepada anak sejak dini
8.      Mengarahkan anak dengan kegiatan yang positif
9.      Memberikan pendidikan seks yang benar kepada anak




BAB II
METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis, menggunakan penelitian kualitatif dengan metode observasi dan kepustakan.
B.Lokasi Penelitian
Jangka waktu penelitian adalah   hari, tepatnya dari sampai             . Penelitian ini dimulai dari perumusan masalah,pengumpulan data, pengolahan data, kegiatan lapangan, hingga penulisan hasil penelitian. Lokasi dalam melakukan penelitian ini di lingkungan SMA Negeri 1 Kutowinangun.
C.Unit analisis dan Informasi
Unit ananlisis dan informasi berkaitan dengan objek sasaran dalam penelitian yang dijadikan sebagai modal dalam penelitian informan, diteliti agar permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan atau terselsaikan.
D.Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Tekhnik Pengamatan Langsung
Pada teknik ini, penulis terjun langsung ke dalam pergaulan dan bagaimana gaya hidup orang yang berada disekitar penulis.
2.      Teknik Angket
Tujuan teknik ini adalah agar diperoleh gambaran lebih lengkap mengenai kasus yang dibahas dan untuk membuktikan apakah pengamatan penulis melalui pengamatan langsung benar atau tidak. Respndennya meliputi beberapa murid yang mengisi angket.


3.      Studi Pustaka
Pada metode ini penulis mencari data dan artikel dari internet yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah dan berkaitan dengan prostitusi, kususnya mengenai prostitusi online dikalangan remaja.
E.Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat didalam data yang telah disajikan.

F.Jadwal Kegiatan
NO
HARI/TANGGAL
KEGIATAN
1.
Kamis, 7 Mei 2015
a.       Menentukan tema dan judul.
b.      Merancang latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan perumusan masalah.
c.       Menentukan jenis penelitian

2.
Selasa, 12 Mei 2015
a.       Merancang kajian konsep
b.      Merancang definisi konsep

3.
Kamis, 14 Mei 2015
a.       Menentukan teknik pengumpulan data
b.      Lokasi
c.       Merancang Unit analisis dan data

4.
Minggu 17 Mei 2015
Pembuatan angket
5.
Selasa, 19 Mei 2015
a.       Penyebaran angket
b.      Penulisan laporan penelitian
6.
Rabu, 20 Mei 2015
Penulisan laporan penelitian







BAB III
PENUTUP

Prostitusi merupakan profesi tertua di dunia. Semenjak ada kehidupan manusia, telah ada prostitusi, dan akan terus ada selama masih ada kehidupan manusia. pelaku prostitusi dapat disebabkan karena beberapa factor, antara lain : factor ekonomi, urbanisasi, dan kemauan dari individu itu sendiri serta rayuan dari orang lain.
Akibat dari prostitusi salah satunya adalah pelaku prostitusi dapat terkena penyakit kelamin,dan dapat pula menularkan kepada orang lain.

1 komentar: