Powered By Blogger

Sabtu, 25 Oktober 2014

Awal Pertemuan Diakhir Pertemuan

Ini kisah kita..
Tentang persahabatan dan cinta
Tumbuh menyatu di dinding almamater
Berbunga indah nan elok
Ada canda dan tawa
Yang menghiasi cerita
Mewarnani jalan kita
Meraih sang mimpi
Ada tangis haru
Yang menetes deras
Meluluhkan cinta dan kasih
Dalam kerinduan
Rasakanlah....
Renungilah...
Dan kenanglah sejenak
Awal pertemuan
Diakhir  pertemuan ini

Selasa, 25 Maret 2014

GORESAN CINTA

Seribu luka menghampiriku
Dengan duka yang lara
Karena tajamnya cinta
Yang pernah menyayat hatiku
Kehampaan ku rasakan
Pedihnya luka ini
Membuat air mata ini
Menentes haru
Serasa raga ini mulai rapuh
Terjatuh pada tanah yang berduri
Terkapar lemas tak berdaya
Meratapi langit yang berkabut

Senin, 24 Maret 2014

MEMORY

Wajahmu masih tergantung dipelipik mata
Sejuta lika menangis
Pada pertemuan dan perpisahan
Namun kau pergi
Senandung sunyi mengurai
Air mata kita
Dalam kenangan yang kian luntur
Sedikit teringat indahnya
Tapi banyak rasakan sakitnya
Lupakan...
Kucoba pergi dan mengubur semua itu
Dalam hati kucoba buka lembaran baru
UNTUK KASIHKU

Engkau seindah melati
Yang mekar diujung kebimbanganku
Indah warnamu,wangi aromamu
Bangkitkan jiwaku yang hampir tenggelam
Engkau serupa puisi
Halus lembut tutur katamu
Cairkan hatiku yang beku
Rabunkan mata batinku
Membawa aku terbang melayang
Gapai sang bintang
Rasa kesunyian ini
Kan selalu hadir
Jika engkau tak ada disisiku
Rasa kehampaan ini
Akan selalu hinggap ditepian
Anganku yang selalu
Rindukan dekap hangat pelukmu
Kau sempurna dimata ku
GADIS KECIL


Ku tuliskan catatan kecil
Tentang gadis kecil ini
Senyum wajahnya menawan
Pancaran matanya tujuh warna

Perasaan gelisah selalu dirasakan
Keinginannya hanya sebuah mimpi
Selalu berkhayal menghibur dirinya
Selalu tersenyum dengan luka

Tak ada orang yang tau
Perasaannya
Keinginannya
Dan apa yang terfikirkan olehnya

Hanya bisa bersembunyi
Dibalik senyumnya
Hanya bisa menangis
Dibalik tawanya

Kamis, 20 Maret 2014

LUKA INI

Awan hitam bergumpal
Kilatan cahaya menyambar
Suara gemuruh menggelegar
Langit hitam menangis

Seperti hati ini
Yang tergores luka
Perasaan yang kian hancur
Teriris oleh kecemburuan

Mata ini yang dahulu
Bersinar terang
Kini harus berubah
Dengan linangan air mata

Senyum manis
Yang dahulu kuberikan
Menjadi hambar
Seperti hati ini

Rasa yang dulu kubanggakan
Telah hanyut terbawa ombak
Yang tertinggal hanyalah
Rasa pedih dalam hati ini



KIBARAN SANG MERAH PUTIH

Seuntai kain merah
Sebagai tanda keberanian
Seuntai kain putih
Sebagai alas kesucian

Kau kibarkan
Dengan taruhan nyawa
Kau perjuangkan
Dengan tetesan darah

Merdeka atau mati
Semboyan yang tertanam
Kibaran sang saka
Harga diri bangsa